Langit itu

Entah apa yang langit pikirkan sekarang. Langit itu redup, diselimuti oleh awan tebal yang membuat matahari mulai hilang. Aku hanya bisa terdiam saat air-air jernih itu mulai turun darinya. Mungkin tak seorangpun tahu bagaimana rasanya, tapi hati itu layaknya badai yang entah kapan berhenti dan menghilang. Aku bahkan tak tau kapan pelangi itu akan datang? apakah hari ini? besok? atau mungkin tak ada. Sebuah pertanyaan kosong yang entah mengapa selalu berputar di pikiranku. Air-air itu mulai turun semakin deras, aku tak tahu sudah berapa banyakkah air yang membentuk awan gelap setebal ini. Membuat matahari mulai menghilang karenanya. Kehangatan...

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More