Wiro Sableng #35 : Telaga Emas Berdarah

WIRO SABLENG Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 Karya: Bastian Tito SAAT ITU masih pagi. Embun yang turun malam tadi masih belum pupus dari permukaan dedaunan. Di sebuah tikungan sungai berair dangkal dan berwarna kuning seorang kakek tampak menarik jalanya dari dalam air. Kosong. Tak seekor ikanpun terjaring dalam jala itu. "Nasib sial! Tak akan makan ikan perut tua ini hari ini!" si kakek mengomel. Dari balik dinding bambu sebuah rakit yang tertambat di tepi sungai keluar seorang nenek bertubuh gemuk, berpipi merah dan berambut keputihputihan digulung ke atas. "Sudah kubilang Anom! Sejak sungai menjadi dangkal seminggu lalu, jangan harap...

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More